Rabbana...... Engkaulah sang pemilik hati hamba-hambaMu, Engkau pulalah yang mengarahkan dan menggerakkannya. terima kasih atas mereka yang selalu menanam rasa percaya kepada hamba... akan hamba jadikan sebagai pemicu dalam ikhlas hanya karenaMu.
Emakku selalu berpesan " berbuat baiklah pada siapa saja, walau pun mereka jahat kepadamu, walau pun kelak mereka hanya melempari batu ke arah mu". ibarat pepatah sambungnya, "mati semut karena gula".
mungkin, ini adalah satu-satunya nasihat beliau yang belum bisa hamba tunaikan. maafkan anakmu, mak. karena saya adalah seorang yang apa adanya, to the point, transparan, bukan orang yang bermuka dua apalagi sampai bermuka dua belas.
Aku adalah seorang yang sangat ekspresif, sehingga perasaan apapun yang tersimpan di hati akan nampak dengan jelas pada bahasa tubuh. Maka sungguh membahagiakan ketika dalam banyak hal kemudian aku dapat menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya dan dapat tetap tampil stabil.
Aku bangga terlahir sebagai anakmu, mak. semoga aku pun mampu menanam bangga di hati mu, memberi bahagia di masa-masa tuamu, menjadi tabungan untuk penerang dan peneman alam kuburmu.
Rabbana.... simpanlah dalam memori otak hamba hanya wajah-wajah mereka yang ketika aku mengenangnya akan memerekahkan senyum di wajah manisku atau tawa kecil yang mampu menggetarkan jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar