Cinta itu ibarat anda sedang menunggu sebuah bis
datang, dan ketika ada bis yang melintas, anda bilang, “wah … terlalu
penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh!. Aku tunggu bis
berikutnya aja deh”.
Kemudian, bis berikutnya datang. Anda melihatnya dan berkata, “Aduh, bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi, nggak mau ah”.
Bis selanjutnya datang, cool dan anda berminat menjadi penumpangnya, tapi seakan-akan dia tidak melihat anda dan lewat begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan anda. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi anda bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.
Kemudian, bis berikutnya datang. Anda melihatnya dan berkata, “Aduh, bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi, nggak mau ah”.
Bis selanjutnya datang, cool dan anda berminat menjadi penumpangnya, tapi seakan-akan dia tidak melihat anda dan lewat begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan anda. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi anda bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.
Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi
kuliah atau bekerja. Ketika bis kelima datang, kau sudah tak sabar, kamu langsung
melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kau tuju! , yah, kamu menaiki bis dengan jurusan yang salah
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar